Lintaspena.com, Lamsel – Pemerintah Desa Legundi, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan bersama masyarakat Dusun 08 mengadakan kegiatan bakti sosial gotong-royong memperbaiki Jalan Poros Legundi – Trans Aceh yang sudah lama rusak parah, sehingga membuat masyarakat kesulitan melintas, Minggu (11/8/2024).
Pasalnya, Jalan Poros Legundi – Trans Aceh adalah jalan kabupaten yang menghubungkan Kecamatan Ketapang dan Kecamatan Penengahan yang dibangun pada tahun 2004. Hingga saat ini belum sama sekali ada perbaikan.
Kepala Desa Legundi Mulkan kepada media Lintaspena.com menjelaskan kegiatan bakti sosial gotong-royong memperbaiki jalan yang rusak dengan cara di cor beton pada titik-titik yang sulit dilalui oleh kendaraan. Terutama pada tanjakan. Karena kendaraan banyak yang mundur akibat jalan licin (tanah).
“Hari ini, aparatur Desa Legundi, khususnya yang berada di wilayah Dusun 08 bersama masyarakat menggelar bakti sosial gotong-royong memperbaiki jalan yang rusak serta bersih-bersih bahu jalan, ” ungkap Kades Mulkan melalui pesan singkat WhatsApp miliknya, Minggu (11/8).
Menurutnya, jalan poros penghubung antara Dusun 08 Desa Legundi dengan Trans Aceh Desa Sukabaru Kecamatan Penengahan, sudah sangat parah. Hampir 20 tahun belum ada perbaikan sama sekali oleh pihak terkait. Sehingga terkesan tidak ada perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan.
“Dengan adanya perbaikan secara swadaya ini, kita harapkan bisa memperlancar aktivitas warga dan membantu pertumbuhan ekonomi dan kelancaran transportasi masyarakat. Dan kami berharap kepada Dinas PUPR Kabupaten Lampung Selatan dan instansi terkait untuk segera melaksanakan perbaikan secara permanen dan total, ” harapnya.
Sambung, kata Kades Mulkan menjelaskan kegiatan bakti sosial gotong-royong memperbaiki jalan rusak tersebut sebagai bentuk demo secara halus agar perbaikan jalan segera terealisasi di akhir tahun ini.
“Mudah-mudahan kegiatan ini bisa dipantau dan dilihat oleh Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto. Agar semua aktivitas masyarakat lancar. Apalagi menjelang HUT ke-79 Kemerdekaan RI, tetapi derita warga masih ada dalam hal infrastruktur jalan, ” sambungnya.
Adapun sumber dana perbaikan akses jalan yang rusak tersebut berasal dari swadaya masyarakat lingkungan setempat dan beberapa donatur, ” pungkasnya. (Mu’min/Yan)