KOTAAGUNG, lintaspena.com- Harga elpiji subsidi ukuran 3 kilogram di Kotaagung Tanggamus tembus hingga Rp 30 ribu per tabung. Lonjakan harga LPG bersubsidi ini disebabkan kelangkaan di pangkalan. Akibatnya, beberapa warga terpaksa menggunakan alternatif lain sebagai bahan bakar.
Riski ibu rumah tangga di Pedukuhan banjar, Kecamatan Kotaagung mengeluhkan, dirinya susah mendapatkan gas ukuran 3 kg di wilayahnya. Dia menceritakan, tak jarang harus berkeliling ke tetangga desa untuk bisa mendapatkan gas elpiji berusbsidi. Ketika dapat pun, harga gas melonjak cukup mahal. Padahal harga normal sesui HET yakni Rp 18 ribu per tabungnya.
“Yang jual eceran, per tabungnya sekitar Rp 24-30 ribu. Sudah harganya segitu, terus susah didapat,” kata rizki. Rabu (01/05/2024).
Ibu satu anak ini mengatakan, sudah beberapa terakhir ini gas 3 kilogram mulai langka di wilayahnya. Hal ini membuat sebagian masyarakat kelimpungan untuk mendapatkan salah satu gas subsidi itu. Pasalnya, agen gas yang biasa menjadi langgananya di wilayah itu selalu kehabisan stok. Ia dan warga lainya terpaksa sering menitipkan tabung kosongnya di tingkat pengecer hanya untuk mendapatkan satu tabung. Ketika dapat pun, harganya cukup mahal. “Sudah beberapa hari gas ini langka, harganya juga mahal sampai Rp 24-30 ribu per tabung dengan ukuran 3 kg.
Meski langka dan harganya mahal, namun tetap berupaya untuk mendapatkan gas elpiji subsidi kendati di luar wilayah meski harus adu cepat dengan konsumen lain. “Sekarang kalau nggak pesen dulu atau cepet-cepetan, pasti tidak kebagian,” tuturnya.
Dalam hal ini Pemerintah kabupaten Tanggamus harus serius menangani kelangkaan gas ini. (Heru)