Bangkinang Kota, Lintaspena.com – Pj Bupati Kampar H. Hambali, SE, MH, yang diwakili oleh Kepala Dinas Sosial, Muhammad, mengikuti Zoom Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah bersama Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI). Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Lantai II Kantor Bupati Kampar, Senin (04/11/2024).
Zoom meeting tersebut dipimpin oleh Mendagri RI Muhammad Tito Karnavian, dan dihadiri oleh Deputi Bappenas, BPS Pusat, Badan Pangan Nasional, Bulog, serta diikuti oleh Gubernur, Bupati, dan Walikota.
Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kampar, inflasi Kabupaten Kampar bulan ke bulan (Month to Month) pada Oktober 2024 mengalami peningkatan dibandingkan dengan September 2024.
Untuk inflasi tahunan pada Oktober 2024 juga mengalami kenaikan dibandingkan dengan September 2024. Berdasarkan pengelompokan komponen inflasi nasional, komoditas emas perhiasan memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi year-on-year (y-on-y) Kabupaten Kampar pada Oktober 2024.
Selain komoditas volatile, komoditas inti dan administered price juga memberikan kontribusi pada inflasi dan deflasi, termasuk emas perhiasan, sigaret kretek mesin (SKM), sigaret kretek tangan (SKT), dan bahan bakar rumah tangga.
Dalam keterangannya, Kadis Sosial Muhammad yang didampingi Plt. Kabag Ekonomi, Purwoko, menjelaskan bahwa pada Oktober 2024 terjadi inflasi m-to-m sebesar 0,26%, inflasi y-on-y sebesar 1,92%, dan inflasi year-to-date (y-to-d) sebesar-0,53%.
“Penyumbang utama inflasi bulan Oktober 2024 secara m-to-m adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,21%. Komoditas penyumbang utama inflasi antara lain bawang merah, daging ayam ras, ayam hidup, tomat, dan udang basah,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa penyumbang utama inflasi Oktober 2024 secara y-on-y adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 1,45%, di mana komoditas utama adalah bawang merah. Selain itu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya berkontribusi sebesar 0,48%, dengan komoditas utama emas perhiasan. Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran juga memberikan andil sebesar 0,09%, dengan komoditas utama mie.
“Oleh karena itu, dalam menghadapi kenaikan ini, Pemerintah Kabupaten Kampar akan terus berupaya menekan angka inflasi agar masyarakat tidak terbebani dengan kenaikan harga bahan pokok. Upaya tersebut termasuk mengadakan pasar murah di setiap desa di Kabupaten Kampar,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa dalam rangka pengendalian inflasi, Pemerintah Kabupaten Kampar akan terus melakukan langkah-langkah konkret serta berkoordinasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait agar dapat terus menekan angka inflasi demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kampar.
Sementara itu, Plt. Kepala Bagian Ekonomi Setda Kampar, Purwoko, menyatakan bahwa komoditas yang menyumbang inflasi year-on-year antara lain adalah bawang merah, daging ayam ras, ayam hidup, tomat, udang basah, dan berbagai makanan serta minuman lainnya.
“Sebagaimana arahan Pj Bupati Kampar dan Pj Sekda Kampar, kami bersama OPD terkait terus mengambil langkah-langkah sesuai arahan dari Kementerian Dalam Negeri yang kami ikuti setiap minggu melalui Zoom meeting,” tutupnya.
(DiskominfoKampar/MS)