Lintaspena.com, Lamsel – Dalam upaya mempermudah akses para petani dalam beraktivitas dan mempermudah jalur distribusi hasil pertanian, serta meningkatkan pendapatan petani, Pemerintah Desa Taman Sari, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan merealisasikan usulan masyarakat dengan membangun jalan usaha tani (JUT) yang berlokasi di Dusun 01 Taman Sari RT 03.
“Pembangunan fisik cor beton JUT ini kami bangun untuk mempermudah akses para petani. Karena selama ini para petani kesulitan saat membawa hasil panen dari pertaniannya, apalagi saat musim penghujan,” ujar Kepala Desa Taman Sari Sutrisno melalui TPK Riko Aprianto, saat ditemui di lokasi pembangunan, Selasa (16/7/2024).
Dijelaskan Riko Aprianto, JUT yang dibangun memiliki panjang 230 meter, tinggi 15 cm dan lebar 2,5 meter, dimana sumber dananya berasal dari Dana Desa (DD) tahap II program ketahanan pangan tahun anggaran 2024 sebesar Rp.120.751 juta. Adapun pengerjaannya, dilakukan secara padat karya dengan memanfaatkan sumber daya masyarakat setempat.
“Dengan dibangunnya JUT ini, akan memudahkan mobilitas para petani dan menekan biaya angkut hasil pertanian, sehingga akan berdampak pada peningkatan ekonomi para petani dari hasil pertanian. Dengan begitu, diharapkan kesejahteraan para petani juga akan meningkat,” ucap Riko.
Lebih lanjut Riko menuturkan, JUT yang dibangun dengan sistem rabat beton tersebut, sebelumnya berupa jalan tanah yang sangat sulit dilalui kendaraan. Namun, sambungnya, kini masyarakat, khususnya para petani dapat bernapas lega karena kemudahan akses menuju lahan pertanian sebentar lagi akan terwujud.
“Semoga JUT yang sedang dibangun ini, setelah selesai nanti dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, sehingga kedepannya para petani tidak lagi kesulitan menuju lahan pertaniannya, serta mereka bisa lebih mudah dan murah dalam mengangkut hasil pertanian,” lanjutnya.
“Selaku TPK mewakili masyarakat juga, kita ucapkan terima kasih kepada bapak Kades Sutrisno yang telah merealisasikan usulan masyarakat sejak diera Kades Tarjo pada tahun 2022 lalu. Dan di tahun 2024 bisa terealisasi. Alhamdulillah, tentu masyarakat juga senang dan optimis perekonomian warga yang mayoritas petani akan meningkat,” pungkasnya. (Mu’min/Yan)