Teks Foto: Pembangunan TPT jalan usaha tani Desa Pematang Baru yang sedang dikerjakan oleh pekerja dan tukang yang berlokasi di Dusun 02 Pematang Binjai yang bersumber dari dana desa tahun anggaran 2024.

Lintaspena.com, Lamsel – Pemerintah Desa (Pemdes) Pematang Baru, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, bangun Tembok Penahan Tanah (TPT) pada akses jalan desa yang rawan longsor yang dibiayai dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2024.

Kepala desa (Kades) Pematang Baru, Rosadi yang akrab disapa Kades Chako mengatakan, tahun 2024 Pemerintah Desa (Pemdes) Pematang Baru, memprioritaskan Dana Desa 2024 untuk pembangunan TPT di tepi jalan desa yang rawan longsor ketika musim penghujan tiba.

“Pembangunan TPT jalan usaha tani ini dilaksanakan di tiga titik, yakni di Dusun Pematang Binjai RW 02 tepatnya di depan sekolah SDN 2 Pematang Baru dengan volume 70 meter, dengan anggaran Rp 19.640.000, dan di Dusun Pematang Binjai Ujung RW 02 dengan volume : 50 meter menelan anggaran Rp 18.090.000. Kemudian di TPT di Dusun 05 dengan volume : 50 meter dengan anggaran Rp.19.640.000. Sehingga total anggaran biaya pembangunan TPT jalan usaha tani tersebut menelan biaya Rp.59.975.000,” Kata Kades Chako, Kamis (30/5/2024).

Bangunan TPT di Desa Pematang Baru, yang baru dikerjakan. Dibiayai dari Dana Desa tahun anggaran 2024. Kades Chako menjelaskan, Pembangunan TPT adalah realisasi dari skala prioritas perencanaan tahun sebelumnya. Selain itu juga, bertujuan untuk menguatkan badan jalan agar tidak mudah longsor ketika musim penghujan tiba serta lingkungan terlihat rapi,” Ujarnya.

Sementara Ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Desa Pematang Baru, Nurmansyah, mengatakan TPT yang dibangun dengan Dana Desa ini juga berfungsi sebagai pencegah longsor, serta untuk penataan lingkungan.

Bangunan TPT jalan usaha tani di Desa Pematang Baru saat ini masih dalam pengerjaan. Yang dibiayai dari Dana Desa tahun anggaran 2024.

“Pengerjaan pembangunan TPT dilaksanakan secara swakelola, di mana tenaga kerja kita ambilkan dari warga lingkungan setempat. Hal ini sebagai wujud pemberdayaan kepada warga. Atau untuk membantu ekonomi warga dalam bentuk upah kerja,” Kata Nurmansyah, kepada media Lintaspena.com, saat ditemui di lokasi, Kamis siang (30/5/2024).

Lebih lanjut ia mengatakan, tujuan kegiatan swakelola untuk membuka lapangan kerja bagi warga setempat. Agar para pekerja maupun tukang mendapatkan berkah dari alokasi ongkos kerja (Biaya tukang) yang bersumber dari dana desa bidang pembangunan fisik program ketahanan pangan.

“Pengerjaan kita mulai pada hari Rabu kemaren dan target selesai 30 hari kerja. Alhamdulillah, pengerjaan dari awal hingga saat ini berjalan lancar, tidak ada kendala. Hal tersebut berkat dukungan dari warga,” Ujar Nurmansyah. (Mu’min/Yan)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *