KERINCI, lintaspena.com – Jelang Pelaksanaan Pilkada serentak 2024, Sekjend Lembaga Adat Melayu Sakti Alam Kerinci (LAM-SAK), Safwandi, Dpt menghimbau kepada Pasangan calon (Paslon) Kepala Daerah Kabupaten Kerinci untuk dapat menciptakan situasi Pilkada serentak secara aman, damai, beradab dan beretika.

”Kepada Seluruh Paslon Kepala Daerah Kabupaten Kerinci agar dapat mengajak tim suksesnya masing-masing untuk menciptakan situasi Pilkada yang aman, damai dan beretika”.

Perbedaan adalah rahmat, janganlah karena berbeda pilihan membuat kita sebagai etnis kerinci yang satu silsilah menjadi pecah dan terkotak-kotak. Imbuh Safwandi, Dpt

“Lebih lagi sampai memutuskan silatutahim, itu sangat bertentangan dengan Adat sibena Adat yang kito pakai di Bumi Sakti Alam Kerinci ini. Sebutnya

Para Depati, Ninik Mamak dan Pemangku Adat, mesti menjadi Air yang amat jernih (suri tauladan) sebagai pedoman anak buah anak kemenakan.

Sekjend LAM-SAK juga berharap kepada Alim ulama sebagai suluh yang amat terang agar didalam Dakwah menyampaikan soal pentingnya menjaga hubungan (silaturahmi), terlebih jelang Pilkada serentak 2024.

Cerdik pandai (Cendikia) sebagai “tempat batuik batanyo” juga mesti berperan aktif untuk ikut mengedukasi masyarakat dengan menyampaikan pesan-pesan yang dapat membuka Cakrawala serta mencerdaskan masyarakat.

juga tidak kalah penting adalah pemuda sebagai “tabing negeri “. Mesti lebih arif dan mencerminkan keterpelajaran serta semangat dalam menyongsong pesta Demokrasi pilkada Damai 2024.

Safwandi, Dpt Yang juga merupakan Budayawan Kerinci juga mengingatkan kepada masyarakat agar jangan mudah terprovokasi dan terpancing dengan hal-hal yang dapat memecah belah masyarakat kerinci.

“Kito mesti ingat, bahwo kerinci merupakan suatu keluarga besar yang memiliki kekerabatan yang tidak terpisah oleh Administratif (wilayah).

Mulai Kabupaten Merangin, yang disebut sebagai Kerinci Rendah (Renah salom buku), Kabupaten kerinci dan Kota sungai Penuh. Semua berdasarkan dari satu suku, satu silsilah dan satu keturunan”

”Kadateh sapucuk kabawah saurat tunggal. Sedenting bak besi, Seinduk bak ayam, Serumpun bak serai. Menyelam samo basah, terampai samo kering. Sesopan semalu, sehino semulyo.

Itulah sumpah setio leluhur kerinci tatkalo dahulunyo, untuk menjadi ingatan anak cucu dikemudian hari. Tutup Safwandi.(elda)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *