Tim penilai lomba desa tingkat Kabupaten Lampung Selatan dari unsur kesehatan saat klarifikasi dan verifikasi serta wawancara dengan para kader posyandu Desa Way Kalam Kecamatan Penengahan, Kamis (22/2/2024).
Lintaspena.com, Lamsel – Mewakili Kecamatan Penengahan, Pemerintahan Desa (Pemdes) Way Kalam, mengikuti agenda tahunan, yaitu Lomba Desa Tingkat Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2024 pada hari Kamis (22/2/2024) bertempat di kantor desa setempat. Secara resmi dilaksanakan tahapan penilaian pertama oleh tim penilai gabungan dari Dinas PMD Kabupaten Lampung Selatan dengan melakukan klarifikasi dan verifikasi lapangan.
Kegiatan ini merupakan bahan evaluasi dari agenda tahunan, dari perwakilan setiap Desa, dengan adanya agenda tahunan ini menjadi bahan evaluasi utama yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat perkembangan desa dan kelurahan.
Hal tersebut dikatakan Kepala Desa Way Kalam Abdul Rasyid kepada awak media usai kegiatan di lokasi. Dirinya pun menuturkan untuk meraih juara, sudah pasti ada. Namun dirinya beserta perangkat desa dan masyarakat sudah berupaya maksimal. Dan hasilnya pun diserahkan kepada tim penilai.
”Mudah mudahan dengan adanya kegiatan ini pemerintahan Desa Way Kalam menjadi lebih baik lagi dan menjadi semangat untuk memotivasi dalam menjalankan tugas baik di bidang kelembagaan dan pelayanan kepada masyarakat. Dan kedua kalinya kita ikut lomba ini, bisa meraih juara,” paparnya.
Kemudian dari beberapa Program Desa Way Kalam yang sudah berjalan, Abdul Rasyid Mengatakan, sudah mendapatkan penghargaan dari Pemkab Lamsel, kategori Desa Wisata Inspiratif dan ditunjuk mewakili kabupaten, Desa Anti Korupsi.
Ia juga “berharap dengan lomba ini sudah berupaya dengan maksimal agar mendapatkan penilaian yang terbaik, “masalah masuk atau tidak ke lima besar itu tergantung penilaian dari tim penilai Pemkab Lampung,” imbuhnya.
Tak lupa, Jaro Abdul Rasyid mengucapkan terima kasih atas support seluruh elemen masyarakat, sehingga pelaksanaan lomba Desa berjalan lancar, aman, meriah, dan gembira, sesuai dengan rencana dan harapan. Hal tersebut berkat budaya gotong royong yang masih terjaga dengan baik,” pungkasnya.
Dari pantauan dilapangan, tim penilai melakukan penilaian langsung mulai dari administrasi dan data, fisik prasarana dan sarana desa serta wawancara. (Mu’min/Yn)