NIAS BARAT, Lintaspena.com – Pemerintah Desa Hilimbowo Kecamatan Mandehe Utara Nias Barat Provinsi Sumatera Utara mengundang masyarakat untuk menghindari rapat yang diselenggarakan oleh Badan Pemberdayaan Desa (BPD) bahas mengenai pemulihan ekonomi masyarakat Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2023, yang semestinya diterima tahun 2024.
Pj. Kades Hilimbowo Hatiaro Lahagu melaui Ketua BPD Alih Sabar Lahagu mengundang masyarakat hadir pada rapat tertanggal 14 Januari 2025 digelar di gereja BNKP Si 3 Banua Hilimbowo perihal agenda pembahasan tapat tidak di sebutkan dalam surat undangan.
Pengurus BPD Desa Hilimbowo yang berinisial H menyampaikan bahwa tujuan rapat pada hari ini pembahasan dana pemulihan ekonomi yang sumber Dana Desa Tahun 2023. Perwakilan BPD menyampaikan bahwa pada tahun ini masyarakat yang berjumlah 177 Kepala Keluarga di Desa Hilimbowo hanya mendapatkan bibit durian tidak seperti pada tahun-tahun sebelumnya. tutupnya.
Salah satu masyarakat desa Hilimbowo menghubungi media Lintaspena.com menceritakan apa yang mereka alami atas keputusan sepihak dari aparat desa beserta BPD yang tidak sama sekali mendengar pendapat dan keluhan masyarakat. Ujarnya
Pada tahun sebelumnya dana pemulihan ekonomi masyarakat uang tunai dibagi setiap per Kepala Keluarga sebagai modal awal.
“Kami telah menerima uang tunai dari dana pemulihan ekonomi dengan disarankan untuk melakukan pembelian ternak babi, nah yang anehnya pada tahun ini bibit durian yang mereka bagaikan kepada masyarakat tidak sama pada tahun sebelumnya” Uangkapnya
“Yang menjadi pertanyaan masyarakat, mengapa pihak BPD lebih cenderung bibit durian? Jangan-jangan cara mereka membohongi dari harga satuan bibit durian, menurut saya sangat aneh kali ini. Soalnya durian tidak termasuk kategori pemulihan ekonomi masyarakat karena durian 3 – 5 hingga belasan tahun umurnya baru berbuah.” tuturnya.
Salah seorang warga desa Hilimbowo yang mengikuti rapat merasa kecewa dari keputusan rapat tersebut.
Ia menambahkan banyak masyarakat tidak setuju dengan keputusan BPD baiknya dana pemulihan ekonomi ini di kembalikan ke negara atau kas daerah rasanya lebih adil.
Masyarakat desa Hilimbowo yang berjumlah 177 Kepala Keluarga hanya 10% setuju dengan bibit durian, sementara pihak aparat desa termasuk BPD setuju dengan bila bibit durian sebagai bahan pemulihan ekonomi, tanpa memikirkan umur durian baru menghasilkan buah.
Masyarakat memilih dana pemulihan ekonomi tersebut dibagikan kepada warga desa Hilimbowo untuk menambah modal usaha yang penting jangan bibit durian.
Masyarakat minta kepada Camat Mandehe Utara dan juga bupati Nias Barat berikan arahan dan masukan kepada PJ kepala Desa Hilimbowo pada seluruh aparat desa agar mendengar keluhan masyarakat kecil.
Masyarakat minta dengan Bapak Bupati Khenoki Waruwu bertindak cepat dan tegas untuk mengambil langkah-langkah yang membuat masyarakat senang dan damai.
Masyarakat memohon kepada Bupati, ganti pimpinan kami saat ini dan beri kami pemimpin yang benar-benar menghormati masyarakat, melayani masyarakat dengan setulus hati juga berpihak kepada masyarakat banyak***
(F.w)