Pekanbaru, Lintaspena.com – Penjabat (Pj) Bupati Kampar, Hambali, SE, MBA, MH, yang diwakili oleh Asisten II Setda Kampar, Suhermi, ST, menghadiri acara Ekspose Hasil Studi Pelamparan Reservoir Blok Bentu yang dilaksanakan oleh Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri Universitas Islam Riau (LAPI-UIR). Acara tersebut juga mencakup penandatanganan kesepakatan bersama hasil studi dan berlangsung di Gedung Daerah Balai Serindit, Provinsi Riau, Kamis (19/09/2024).
Acara ini dipimpin langsung oleh Pj Gubernur Riau, Dr. Rahman Hadi, M.Si, didampingi oleh Asisten II Provinsi Riau, M. Job Kurniawan, M.Si.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Direktur LAPI FT UIR, Prof. Dr. Eng Muslim, ST, MT, Direktur PT Riau Petroleum, Prof. Husnul Kausarian, Direktur PT Riau Petroleum Bentu, Leo Chandra, Direktur PT Riau Malacca Strait, Wira Indani, serta Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Muhammad Rochaddi. Perwakilan dari Pemkab Pelalawan, Siak, dan Meranti juga ikut serta dalam acara ini.
Dari pihak Pemkab Kampar, hadir Plt Kabag Ekonomi Setda Kampar, Direktur Utama PD Kampar Aneka Karya, Syafrudin, SH, MH, perwakilan dari Bappeda Kampar, Syafri, serta beberapa staf.
Dalam presentasinya, Prof. Dr. Eng Muslim, ST, MT, menyampaikan bahwa Blok Bentu dikenal sebagai wilayah dengan potensi besar dalam sektor energi, khususnya gas bumi. Ia menjelaskan bahwa saat ini terdapat 19 sumur aktif di wilayah kerja Blok Bentu, tersebar di dua kabupaten: 6 di Kabupaten Kampar dan 13 di Kabupaten Pelalawan. Berdasarkan kajian LAPI UIR, diperoleh pembagian cadangan gas bumi (reserve) sebagai berikut: Pemprov Riau mendapat 96,30 BSCF (50%), Pemkab Pelalawan 80,11 BSCF (41,59%), dan Pemkab Kampar 16,20 BSCF (8,41%).
Dalam sambutannya, Pj Gubernur Riau menekankan pentingnya kolaborasi dalam mengelola potensi ini secara optimal. “Segala kelengkapan administrasi harus dilakukan dengan maksimal. Kolaborasi kita semua memastikan hasil ini dapat dimanfaatkan dengan baik,” ujar Gubernur.
Suhermi, yang mewakili Pj Bupati Kampar, menyampaikan apresiasinya kepada tim LAPI-UIR atas dedikasi mereka dalam menyelesaikan studi ini. “Hasil studi ini sangat penting bagi perencanaan pengelolaan sumber daya alam di Kabupaten Kampar agar memberikan manfaat maksimal bagi kesejahteraan masyarakat, serta mendukung pembangunan berkelanjutan. Ini juga akan membantu pengambilan kebijakan berbasis data yang akurat dan relevan,” ungkap Suhermi.
Suhermi juga berharap bahwa setelah kesepakatan ini, Pemprov Riau dapat segera mendapatkan persetujuan dari pemerintah pusat melalui kementerian terkait. “Dengan kesepakatan ini, kita telah menyamakan persepsi terkait kajian dan alokasi Participating Interest (PI) untuk pemerintah daerah yang menjadi lokasi sumber energi. Kami berharap langkah selanjutnya dapat segera terealisasi,” ujarnya.
Penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemprov Riau, Pemkab Kampar, Pemkab Pelalawan, dan LAPI FT UIR ini menandai komitmen untuk mengimplementasikan rekomendasi hasil studi pelamparan demi kemajuan pembangunan daerah secara berkelanjutan. (Diskominfo Kampar/MS)