GUNUNGSITOLI, LINTASPENA.COMWalikota Gunungsitoli Ir Lakhomizaro Zebua menyayangkan insiden perkelahian antara oknum pedagang dan petugas Satpol PP Kota Gunungsitoli yang terjadi pada Jumat (22/04) di kawasan ex Pasar Beringin.

Namun ia memastikan bahwa dirinya tidak mundur selangkahpun untuk berdamai. Ia memastikan juga bahwa langkah hukum yang ditempuh saat ini adalah jalan yang terbaik.

Hal itu disampaikan Ir. Lakhomizaro Zebua pada konferensi pers yang digelar Dinas Kominfo Kota Gunungsitoli pada Kamis (28/04) bertempat di Restoran Pantai Kaliki, Saewe, Gunungsitoli.

Baca Juga :

Tinjau Posko Mudik Lebaran, Kasmarni Berikan Semangat dan Apresiasi Kepada Petugas

Lanjutnya, ia menyebutkan bahwa pada mulanya dirinya sempat marah kepada petugas Satpol ketika video perkelahian itu disampaikan padanya yang merupakan penggalan kejadian. Namun setelah mendapatkan informasi lengkap disertai dengan video kejadian sebenarnya, dia memahami kondisi lapangan saat itu.

“Anggota Satpol PP kita sudah melakukan upaya persuasif namun mendapat perlawanan dari para pedagang. Hingga salah seorang pedagang mencekik seorang petugas. Sempat dilerai oleh anggota Satpol PP yang lainnya, namun sang pedagang tidak mau melepaskan tangannya sehingga dianggap dapat membahayakan jiwa petugas,” jelasnya.

Ia mengakui bahwa dalam rekaman video yang beredar terkesan seolah-olah anggota Satpol PP yang melakukan pengeroyokan.

Baca Juga :

Bersama Forkopimda, Kapolda Riau Tinjau Pos Pelayanan Terpadu di Rohil : Saya Pastikan Kesiapan Personel

Namun di video yang utuh jelas upaya itu untuk menyelamatkan jiwa petugas Satpol PP yang tercekik. “Dia (pelaku) masih melakukan perlawanan dan menyerang petugas, sehingga tindakannya yang dianggap dapat mengancam keselamatan jiwa dilawan balik oleh petugas Satpol PP,” jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa sebagai Walikota, ia tidak menolerir tindakan melawan dan menyerang petugas Satpol PP. “Selangkahpun saya tidak mundur, tidak ada kata damai. Biar dituntaskan secara hukum,” tegasnya.

Sikapnya ini bukan tidak menghargai warga Kota Gunungsitoli yang menjadi pelaku pemukulan Satpol PP dan lebih mementingkan aparatnya, tetapi sikapnya untuk memberi pemahaman bahwa Pemko Gunungsitoli justru mementingkan kepentingan umum. “Mereka disuruh tertib tapi tidak mau, maunya seenaknya saja, bahkan melawan dan menyerang sehingga mengancam jiwa petugas. Saya tidak mau mengorbankan ‘anak-anak” saya,” ujarnya.

Baca Juga :

Maju di Ajang Duta Wisata Riau, Nurfaiza Minta Dukungan Masyarakat Bengkalis

Hal itu ditegaskannya agar pimpinan SKPD di lingkup Pemko Gunungsitoli dapat bertindak tegas dan berani mengambil keputusan yang terbaik. “Harus punya prinsip. Dan inilah prinsip saya sebagai Walikota Gunungsitoli,” tandasnya.

Hingga saat ini, dua petugas dari Satpol PP, satu yang menjabat Kepala Bidang dan satu lagi Kepala Seksi telah membuat laporan di Polres Nias dengan terlapor WAT alias A sebagai pelaku pemukulan.

Jurnalis : Krisman W. Laoli

Editor : Virgo L. Hulu

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights