PEKANBARU, lintaspena.com | Kampar sedang tidak baik-baik saja, inflasi, stuting tertinggi tetapi sistem pemerintahan Kabupaten Kampar hanya diam tidak berbuat apa-apa. Bukannya mengatasi atau mengurangi fenomena ini malah DPRD Kampar belanja baju adat sampai RP, 844 juta ini membuat masyarakat geram.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar menutupi terkait stanting dan inflasi dengan cara membuat acara-acara seremonial untuk menghibur masyarakat dan pasar murah sesaat, masyarakat sekarang tidak bisa di bohongi atau di kadalin cara-cara lelucon.
Di cafe kindjie jalan Arifin Ahmad di pekan baru Larsen Yunus memberikan komentarnya. Ketua KNPI Riau, ini katanya, kebijakan yg di ambil pemerintah Kampar sangat tepat, dengan melihat pejabat rapi dan mewah masyarakat sudah kenyang, pasti inflasi dan stuting di Kampar hilang.
Habiskan saja anggaran APBD yang ada di Kampar untuk service pejabat, untuk beli handphone dan baju adat itu masih kurang kalau bisa dianggarkan lagi beli Cincin Emas pejabat agar kelihatan ganteng selagi anggaran masih ada, kalau anggaran kurang KNPI Provinsi Riau siap galangan dana membantu sejahterakan para pejabat Kampar, ujar Larsen Yunus dengan nada tinggi.
Ditengah kondisi perekonomian masyarakat kabupaten Kampar hari ini, yang hampir di semua sisi masuk kategori sulit, susah dan kebingungan, di tambah dengan inflasi dan stuting tertinggi di Riau justru pemerintahnya tanpa ada rasa malu membuat kebijakan yang penuh dengan lelucon.
Kemudian, ketua KNPI Provinsi Riau hanya katakan, bahwa pihaknya tetap memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada pejabat (Pj) Bupati Kampar Hambali, Ketua DPRD Kabupaten Kampar, Muhamad Faisal karena lagi-lagi telah memastikan kebencian rakyat semakin kental.
Rasa geram, jijik bahkan najis telah melekat menjadi satu, rakyat semakin mengetahui, berapa jahanamnya pemerintah maupun DPRD kabupaten Kampar kali ini, membuat kebijakan yang sangat tidak masuk diakal, seakan nurani terkikis oleh mayoritas pengaruh uang haram.
“Mohon maaf bapak ibu masyarakat Riau, khususnya yang berdomisili di kabupaten Kampar, kami dari KNPI Provinsi Riau sudah tidak bisa marah, apalagi menangis, karna air mata ini sudah terlanjur mengering. Sudah terlalu muak melihat sandiwara yang buat para pejabat itu! Biarlah alam yang menghukum mereka, ingat!!! Hukum karma masih berlaku lho” ungkap Larsen Yunus.
Ketua DPD KNPI provinsi Riau itu bahkan berkali-kali menyampaikan apresiasinya dan memberikan saran, agar pemkab Kampar segera menganggarkan pembelian Emas bagi para pegawainya.
Hingga berita ini diterbitkan, Kamis (27/4/2024) Aktivis Anti korupsi Larsen Yunus pastikan, bahwa pihaknya dari keluarga besar KNPI Provinsi Riau segera mengumpulkan sumbangan untuk diserahkan kepada pemkab Kampar, sebagai bentuk dukungan atas ilmu Dramaturgi tersebut.
“Sampai langit runtuh sekalipun, kalau model pejabatnya seperti itu, maka yang ada hanya pepesan kosong belaka. Karena justru APBD diperuntukkan bagi hal-hal yang sangat tidak produktif. Hampir samua menjadi garong, Homo homini lupus, semuanya saling menerkam. Pokoknya Wallahu’ alam bislasawab” akhir Larsen Yunus beserta tim Advokasi hukum DPD KNPI provinsi Riau, seraya menutup pernyataan persnya.(Humas KNPI Riau).